PANDUAN
MASTERCAM

Disusun Oleh:
Nur Fauzi
SMK BINA TEKNOLOGI PURWOKERTO
TEKNIK PEMESINAN
DAFTAR ISI
Hal
|
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ………………………………………………………
A.
Mengaktifkan MasterCAM …………………………………………….
B.
Pengenalan Window MasterCAM ……………………………………..
C.
Menentukan Satuan yang Digunakan …………………………………..
BAB II MEMBUAT KOMPONEN GAMBAR
………………………………
A.
Point …………………………………………………………………….
B.
Line ……………………………………………………………………..
C.
Arc ………………………………………………………………………
D.
Fillet …………………………………………………………………….
E.
Ellipse …………………………………………………………………...
F.
Polygon …………………………………………………………………
G.
Chamfer …………………………………………………………………
H.
Rectangle ………………………………………………………………..
BAB III MODIFIKASI GAMBAR ……………………………………………
A.
Trim ……………………………………………………………………..
B.
Break ……………………………………………………………………
C.
Extend …………………………………………………………………..
D.
Drag ……………………………………………………………………..
E.
Mirror …………………………………………………………………...
F.
Rotate …………………………………………………………………...
G.
Scale …………………………………………………………………….
H.
Translate ………………………………………………………………...
I.
Offset ……………………………………………………………………
J.
Stretch …………………………………………………………………..
K.
Roll ……………………………………………………………………...
L.
Mengubah Jenis Garis, Titik dan Warna ………………………………..
M.
Menggunakan Level …………………………………………………….
N.
MengaktifkanGrid ………………………………………………………
BAB IV DIMENSION ………………………………………………………….
A.
Mengatur Dimensi ………………………………………………………
B.
Dimensi Horisontal ……………………………………………………..
C.
Dimensi Vertikal ………………………………………………………..
D.
Dimensi Pararel ………………………………………………………...
E.
Dimensi Base Line ……………………………………………………...
F.
Dimensi Chined ……………………………………………...................
G.
Dimensi Circular ……………………………………………..................
H.
Dimensi Angular ……………………………………………..................
I.
Dimensi Tangent ……………………………………………..................
BAB V LATHE ……………………………………………................................
A.
Langkah – langkah Lathe …………………………………………….....
B.
Mengaktifkan Lathe …………………………………………….............
C.
Facing
……………………………………………..................................
D.
Roughing
……………………………………………..............................
E.
Finishing
…………………………………………….............................
F.
Milling …………………………………………….................................
|
1
1
2
3
4
4
5
6
7
8
8
9
9
11
11
13
14
14
15
15
17
18
19
21
22
24
24
26
27
27
32
32
33
34
34
35
36
36
37
37
38
39
46
47
48
|
BAB
I
PENDAHULUAN
Kemajuan
proses produksi dengan menggunakan mesin CNC sudah sangat pesat. Mesin CNC yang
sekarang ada di dunia industri tidak hanya menggunakan 2 atau 3 axis saja,
tetapi sudah multi axis. Dengan kemajuan tersebut maka dibutuhkan pula suatu
software pendukungnya, yang mampu melakukan kerja seperti yang diinginkan.
Software tersebut haruslah mempunyai kemempuan untuk Desain dan Manufacturing,
dan salah satu contohnya adalah Master CAM.
Master
CAM adalah suatu software yang mempunyai kemampuan untuk CAD atau desain dan CAM atau Manufacturing. Untuk manufacturing Master CAM
dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti post processor, yaitu kemampuan
untuk menterjemahkan ke bahasa mesin (CNC) tertentu misalnya FANUC, EMCO, MAHO
dan sebagainya.
Master
CAM juga dilengkapi dengan berbagai interface, yaitu membaca atau mentransfer
file ke format yang berbeda, misalnya DWG, DXF, STEP, IGES, dan lain
sebagainya. Dengan fasilitas tersebut maka Master CAM dapat digunakan
bersama-sama dengan software lain, misalnya Auto CAD, Uni Grafic, CATIA dan
sebagainya.
A.
Mengaktifkan Master CAM
Untuk mengaktifkan Master CAM dapat dilakukan dengan mengklik menu, yaitu
:
START + PROGRAM + MASTERCAM + DESIGN 8.1 / LATHE 8.1 / MILL 8.1 / WIRE
8.1.
Keterangan :
DESIGN 8.1 :
jika kita akan melakukan design
LATHE 8.1 :
jika kita akan melakukan lathe manufacturing (bubut)
MILL 8.1 :
jika kita akan melakukan milling manufacturing (frais)
WIRE 8.1 :
jika kita akan melakukan wire manufacturing.
Atau dapat juga mengaktifkan Master CAM dengan mengklik
dua kali pada icon yang muncul pada Desktop monitor, pilih salah satu DESIGN
8.1 / LATHE 8.1 / MILL 8.1 / WIRE 8.1.
B.
Pengenalan Window Master CAM
Setelah mengaktifkan Master CAM maka akan muncul windownya seperti ini :

C. Menentukan satuan yang digunakan
Master CAM mempunyai dua satuan yaitu MATRIC dan ENGLISH, kita dapat
memilih salah satu sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengganti satuan yang
digunakan maka aktifkan menu :
SCREEN + CONFIGURE, maka akan muncul window seperti di bawah ini :

Gambar 1.2. System
konfiguration
Keterangan :
Klik pada START/EXIT kemudian pada Startup configuration file pilih
satuan yang diinginkan Metric (mm) atau English (inc).
D.
Skala Gambar
E.
Sistem koordinat
BAB II
MEMBUAT KOMPONEN GAMBAR
Pada Master CAM proses pembuatan gambar pada dasarnya sama dengan software-software
yang lain seperti Auto CAD. Sehingga ada menu garis, point, curve dan lain
sebagainya. Perbedaannya biasanya terletak pada cara dan langkah-langkahnya.
Berikut ini akan
diuraikan beberapa fungsi menu berikut dengan caranya:
A. POINT
Point ada beberapa macam fungsi sesuai dengan metode yang akan kita
gunakan secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut :
CREATE + POINT + POSITION / ALONG ENT / NODE PTS / CPTS NURBS / DINAMIC /
LENGTH / SLICE / SURF PROJECT / PERP(DIST) / NEXT MENU.
Membuat titik dengan koordinat tertentu, aktifkan fungsi menu :
CREATE + POINT + POSITION + SKECTH, kemudian ketik koordinat titik yang
diinginkan, misalnya 0,0 mengartikan Y = 0 dan X = 0, sedangkan posisi Z dapat
dilihat pada icon Z sebelah kiri.
Membuat titik sejumlah tertetu pada garis atau kurva, aktifkan fungsi :
CREATE + POINT + ALONG ENT, klik pada garis atau kurva kemudian ketik
jumlah titik yang diinginkan kemudian enter.
Membuat titik dengan jarak tertentu pada garis, maka aktifkan fungsi :
CREATE + POINT + LENGTH, klik garis kemudian masukkan jarak titik dari
awal garis lalu enter.
Membuat titik tepat pada pusat lingkaran, maka aktifkan fungsi;
CREATE + POINT + POSITION + CENTER, klik lingkaran atau kurva.
Membuat titik dari perpotongan dua buah gambar, maka aktifkan fungsi :
CREATE + POINT + POSITION + INTERSECT, klik dua buah gambar yang
berpotongan .
Membuat titik tepat ditengah garis atau kurva, maka aktifkan ;
CREATE + POINT + POSITION + MIDPOINT, klik garis atau kurva
Demikian beberapa contoh fungsi POINT yang dapat anda pelajari dan
dimungkinkan dapat anda kembangkan sendiri.
B. LINE
Membuat garis horizontal dengan koordinat :
CREATE + LINE + HORIZONTAL + SKETCH, ketik koordinat awal garis kemudian
dilanjutkan koordinat akhir garis misalnya 0,0 tekan enter lalu 50,0 enter maka
akan terbentuk garis horizontal sepanjang 50. berlaku juga untuk garis VERTICAL
hanya saja yang dimasukkan adalah harga Y.
Membuat garis dari ujung garis keujung garis lainnya :
CREATE + LINE + ENDPOINTS + ENDPOINT, klik ujung garis pertama kemudian
ujung garis yang lain
Membuat garis tegak lurus dengan garis :
CREATE
+ LINE + PERPENDICLR + POINT, klik garis lalu pilih diujung ataupun ditengah
garis dengan klik masukkan panjang garis kemudian pilih bagian garis yang
diinginkan dengan car diklik .
Gambar 2.1. Garis Tegak Lurus
Membuat garis dengan cara pararel:
CREATE
+ LINE + PARALEL + SIDE/DIST, klik garis yang akan diparalel kemudian klik
disebelahnya (menunjukkan posisi) lalu ketik jarak dari garis utama.
Gambar 2.2. Garis Pararel
Membuat garis dengan sudut tertentu:
CREATE + LINE + POLAR, klik pada ujung atau tengah garis atau pada titik
atau dengan koordinat kemudian masukkan sudut lalu enter kemudian masukkan
panjang garis.
Membuat garis bersinggungan dengan lingkaran atau arc:
CREATE + LINE + TANGENT + 2 ARCS, klik dua buah lingkaran atau arcs.
Demikian beberapa contoh fungsi LINE yang dapat anda pelajari dan
dimungkinkan dapat anda kembangkan sendiri.
![]() |
Gambar 2.3. Garis menyinggung lingkaran
C. ARC
Membuat ARC dengan sudut tertentu:
CREATE + ARC + POLAR + CENTER PTS, tentukan center point lalu ketik besar
radius kemudian ketik besar sudut dimulainya membuat lingkaran dan besar sudut
berakhirnya lingkaran. Misalnya center point pada midpoint suatu garis, radius
20, sudut awal 0, dan sudut akhir 90 maka akan terbentuk ¼ lingkaran.
Membuat ARC dengan 2 ENDPOINTS :
CREATE + ARC + ENDPOINTS, klik 2
buah end point kemudian masukan besar radius lalu pilih arc yang diinginkan
dengan cara di klik.
Membuat ARC dengan 3 POINTS :
CREATE + ARC + 3 POINTS, klik 3 buah titik
Membuat lingkaran dengan 2 titik:
CREATE + ARC + CIRC 2 PTS, klik 2 buah titik
Membuat lingkaran dengan 3
titik:
CREATE + ARC + CIRC 3 PTS, klik 3 buah titik
Membuat lingkaran dengan radius dan
titik:
CREATE + ARC + CIRC PT+Rad, ketik
besarnya radius kemudian klik titik sebagai titik tengahnya (bisa lebih dari
satu) kemudian tekan Esc jika sudah selesai. Demikian juga untuk fungsi CREATE + ARC + CIRC PT+Dia, hanya saja yang dimasukkan besar
diameter.
Demikian beberapa contoh fungsi ARC yang dapat anda pelajari dan
dimungkinkan dapat anda kembangkan sendiri.
![]() |
|||||
![]() |
|||||
Gambar 2.1. Contoh Arc dan Lingkaran
D. FILLET
Fungsi fillet dipergunakan untuk membuat radius pada suatu sudut.
Membuat fillet dengan besar radius tertentu :
CREATE + FILLET + RADIUS, ketikkan besar radius lalu enter, kemudian klik
2 buah garis yang akan di fillet.
![]() |
Gambar 2.2. Contoh
Fillet
E. ELLIPSE
Membuat Ellipse :
CREAT + NEXT MENU + ELLIPSE, klik A Radius
lalu masukkan besar radius arah X, klik B Radius
lalu masukkan besar radius arah Y, klik Start
Angle lalu masukkan besar sudut dimulainya Ellipse, klik END ANGLE
masukkan besar sudut beakhirnya Ellipse, klik ROT ANGLE masukkan besar
kemiringan Ellipse, dan klik DO IT untuk membuat Ellipse, lalu klik titik atau
ketik koordinat untuk menempatkan pusat Ellipse. (ingat !.. setelah memasukkan
nilai harus di enter)
![]() |
Gambar 2.3. Beberapa
bentuk Ellipse
F.
Polygon
Polygon adalah segi banyak beraturan.
Membuat Polygon :
CREAT + NEXT MENU + POLYGON, klik NO. SIDES masukkan jumlah sisi yang
diinginkan, klik RADIUS masukkan besar radius, klik START ANGLE masukkan
besarnya sudut mulai, klik MEAS CRNR Y posisi Y berarti polygon yang dibuat
berada di dalam lingkaran, sedankan N berada di luar lingkaran, klik MAKE NURBS
Y posisi Y berarti polygon yang dibuat menjadi satu kesatuan antar sisi-sisi
nya, posisi N berarti masing-masing sisi tidak menjadi satu.
Klik DO IT untuk membuat polygon, lalu klik titik atau ketik koordinat
untuk menempatkan pusat dari Polygon.
![]() |
Gambar 2.4. Bentuk Polygon
di luar / di dalam Lingkaran
G. CHAMFER
Chamfer adalah membuat kemiringan tertentu pada suatu sudut.
Membuat Chamfer dengan jarak tertentu:
CREAT
+ NEXT MENU + CHAMFER + DISTANCE, masukkan besar jarak Chamfer pertama,
kemudian besar jarak kedua, kemudian klik dua buah garis yang akan di Chamfer.
Gambar 2.5. Bentuk
Chamfer
H. RECTANGLE
Rectangle adalah membuat kontur berupa kotak dengan ukuran tertentu.
Membuat Rectangle dengan satu titik :
CREAT + RECTANGLE + 1 POINT, masukkan lebar pada Rectangle Width, dan
masukkan tinggi pada Rectangle Hight, kemudian pilih peletakkan pada Point
Placement dan klik OK, lalu klik titik atau ketik koordinat untuk menempatkan
Rectangle.

Gambar 2.6. Rectangle dengan 1 titik
Membuat Rectangle dengan 2 titik
:
CREAT
+ RECTANGLE + 2 POINT, ketik koordinat sudut Rectangle (kiri bawah) lalu ketik
koordinat sudut Rectangle satunya (kanan atas), atau klik dua buah titik.
BAB III
MODIFIKASI GAMBAR
Pada
waktu melakukan desain kita terkadang melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak
sengaja, atau ada suatu ukuran yang salah dan perlu kita rubah. Untuk itulah
biasanya suatu software desain dilengkapi dengan metoda modify atau perubahan.
Hal itu sangat membantu sekali dalam melakukan perubahan.
Pada
Master CAM ada beberapa fungsi yang disediakan untuk melakukan modify, mulai
dari memotong, menyambung dan lain sebagainya. Pada bab ini akan diuraikan
beberapa metoda untuk modifikasi gambar.
A. TRIM
Trim adalah fungsi modifikasi untuk memotong atau memperpanjang suatu
garis atau kurva yang saling berpotongan.
Memotong satu garis atau kuva :
MODIFY + TRIM + 1 ENTITY
Klik garis yang akan dipotong lalu klik garis pemotong. (jika garisnya
tidak bertemu berarti untuk menyambung)
![]() |
Gambar 3.1. Trim dengan 1 Entity
Memotong atau menyambung 2 garis atau kurva :
MODIFY + TRIM + 2 ENTITIES
Klik
garis pertama lalu klik garis kedua
Gambar 3.2. Trim dengan 2 Entities
Memotong 3 garis yang berpotongan :
MODIFY + TRIM + 3 ENTITIES
Klik garis pertama, klik garis kedua lalu klik garis ketiga. Garis kedua
memotong garis pertama dan ketiga.
![]() |
Gambar 3.3. Trim dengan 3 Entities
B. BREAK
Break adalah fungsi modifikasi untuk memotong garis atau kurva yang
berpotongan.
Memotong garis / curve pada titik tertentu :
MODIFY + BREAK + 2 PIECES
Klik garis atau curve lalu klik bagian tertentu sebagai titik potongnya
(bisa menggunakan midpoint atau klik titik).
Memotong garis / curve dengan jarak tertentu :
MODIFY + BREAK + AT LENGTH
Klik garis atau curve kemudian masukkan panjang yang diinginkan.
Gambar 3.4. (a) Break dengan 2 Pieces
(b)
Break dengan Jarak tertentu
Memotong garis / curve menjadi beberapa bagian dengan jarak tertentu :
MODIFY + BREAK + MANY PIECES
Klik garis atau curve kemudian klik NUM SEG dan masukkan jumlah bagian
yang diinginkan, lalu klik SEG LENGTH dan masukkan panjang dari tiap-tiap
bagian tersebut.
![]() |
Gambar 3.5. Break dengan Many Pieces
Memotong garis / curve tepat pada perpotongan :
MODIFY + BREAK + AT INTERS
Klik garis atau curve yang saling berpotongan, maka masing-masing bagian
akan terpotong tepat pada titik yang merupakan intersection atau perpotongan.
C. EXTEND
Extend adalah fungsi modifikasi untuk memperpanjang garis atau curve
dengan besar perpanjangan yang tertentu.
Memperpanjang garis atau kurva dengan panjang tertentu :
MODIFY + EXTEND + LENGTH
Klik pada garis atau curve yang akan diperpanjang, lalu klik LENGTH dan
masukkan panjang penambahan yang diinginkan kemudian klik ujung garis atau
curve yang akan diperpanjang.
![]() |
Gambar 3.5. Memperpanjang garis
D. DRAG
Drag adalah menu modifikasi untuk menggeser gambar, bisa mengasilkan
gambar baru atau mengcopy nya.
Untuk menggeser gambar :
MODIFY + DRAG
E. MIRROR
Mirror adalah fungsi untuk membuat gambar dengan pencerminan, gambar
hasil merupakan pencerminan terhadap sebuah garis sebagi cermin.
Melakukan pencerminan suatu gambar :
XFORM + MIRROR
Setelah diaktifkan menunya maka pilihlah metode yang akan dilakukan mulai
dari UNSELECT, CHAIN, WINDOW, AREA, ONLY dan sebagainya. Misalnya kita pilih
WINDOW maka gambar yang akan kita MIRROR di window (dikotaki) kemudian klik
DONE. Sekarang kita menentukan cermin yang akan kita gunakan, ada beberapa
pilihan, X AXIS, Y AXIS, LINE dan 2 PONTS, missal kita pilih LINE maka kita
klik garis yang mendefinisikan sebagai cermin.
![]() |
Gambar 3.6. Menggunakan fungsi Mirror
F. ROTATE
Rotate digunakan untuk memutar gambar dengan sudut tertentu. Dengan
mengahasilkan gambar baru atau memindahnya.
Mengaktifkan fungsi ROTATE :
X FORM + ROTATE
Setelah diaktifkan menunya maka pilihlah metode yang akan dilakukan mulai
dari UNSELECT, CHAIN, WINDOW, AREA, ONLY dan sebagainya. Misalnya kita pilih
WINDOW maka gambar yang akan kita ROTATE di window (dikotaki) kemudian klik
DONE.
Sekarang kita menentukan base point atau titik pusat untuk melakukan
rotate, misalnya kita pilih Endpoint dengan klik di ujung garis, maka akan
muncul Window:

Gambar 3.7. Tampilan Window Rotate
Keterangan :
Pilih MOVE jika kita ingin memindah gambar aslinya.
Pilih COPY jika ingin membuat gambar kedua pada posisi yang baru.
Pilih JOIN jika kita ingin menggabungkan gambar pertama dan kedua.
Pada NUMBER OF STEPS isikan berapa jumlah gambar yang akan dibuat dalam
satu kali Rotate.
ROTATION ANGLE diisi dengan besar sudut yang kita gunakan dalam Rotate.
Klik OK jika semua sudah diisi.
![]() |
Gambar 3.8. Contoh Rotate
G. SCALE
Scale digunakan untuk merubah ukuran gambar dengan rasio tertentu, bisa
lebih besar ataupun lebih kecil dari bentuk aslinya.
Mengaktifkan Scale :
X FORM + SCALE
Setelah diaktifkan menunya maka pilihlah metode yang akan dilakukan mulai
dari UNSELECT, CHAIN, WINDOW, AREA, ONLY dan sebagainya. Misalnya kita pilih
WINDOW maka gambar yang akan kita SCALE di window (dikotaki) kemudian klik
DONE.
Sekarang kita menentukan base point atau titik pusat untuk melakukan
scale, misalnya kita pilih Endpoint dengan klik di ujung garis, maka akan
muncul Window:

Gambar 3.9. Tampilan Window Scale
Keterangan :
Pilih MOVE jika kita ingin memindah gambar aslinya.
Pilih COPY jika ingin membuat gambar kedua pada posisi yang baru.
Pilih JOIN jika kita ingin menggabungkan gambar pertama dan kedua.
Pada NUMBER OF STEPS isikan berapa jumlah gambar yang akan dibuat dalam
satu kali Scale.
SCALE FACTOR diisi dengan besar skala yang akan kita lakukan, isikan <
1 untuk memperkecil dan >1 untuk memperbesar gambar.
Klik OK jika semua sudah diisi.
H. TRANSLATE
Translate digunakan untuk memperbanyak atau memindah gambar dengan arah
tertentu atau dengan sudut tertentu dan mempunyai jarak yang tertentu pula.
Mengaktifkan Trabslate dengan :
X FORM + TRANSLATE
Setelah diaktifkan menunya maka pilihlah metode yang akan dilakukan mulai
dari UNSELECT, CHAIN, WINDOW, AREA, ONLY dan sebagainya. Misalnya kita pilih
WINDOW maka gambar yang akan kita TRANSLATE di window (dikotaki) kemudian klik
DONE.
Maka akan muncul empat pilihan lagi yaitu :
RECTANG, jika kita ingin
mentranslate dengan arah rectangular atau lurus (biasanya arah X, jika berada
di XY) dengan jarak tertentu.
POLAR, jika kita ingin
mentranslate dengan sudut tertentu dan mempunyai jarak yang tertentu pula.
BETWEEN POINT, jika kita ingin
mentranslate dengan jarak menggunakan referensi dua buah titik.
BETWEEN VWS, jika kita ingin
mentranslate dengan jarak menggunakan referensi dua buah pandangan atau
tampilan (biasanya untuk 3D).
Misalnya kita pilih RECTANG, maka kita ketikkan jarak yang kita inginkan
dalam arah X kemudian tekan Enter.
Jika menginginkan arah yang berlawanan maka masukkan tanda minus,
Setelah kita tekan Enter maka akan muncul Window seperti :

Gambar 3.10. Tampilan Window Translate
Keterangan :
Pilih MOVE jika kita ingin memindah gambar aslinya.
Pilih COPY jika ingin membuat gambar kedua pada posisi yang baru.
Pilih JOIN jika kita ingin menggabungkan gambar pertama dan kedua.
Pada NUMBER OF STEPS isikan berapa jumlah gambar yang akan dibuat dalam
satu kali Translate.
Klik OK jika semua sudah diisi.
I. OFFSET
Offset digunakan untuk memperbanyak garis atau spline dengan jarak
tertentu.
Mengaktifkan Offset dengan :
X FORM + OFFSET
Setelah kita aktifkan menu Offset maak akan muncul window :

Gambar 3.11. Tampilan Window Offset
Keterangan :
Pada OPERATION ada dua pilihan :
MOVE, digunakan jika kita ingin memindahkan gambar asli ke posisi baru
yang kita tentukan jaraknya.
COPY, digunakan jika kita ingin menggandakan gambar asli ke posisi baru
yang kita tentukan, sehingga nantinya ada gambar lebih dari satu.
NUMBER OF STEPS, diisikan berapa jumlah gambar yang akan dibuat dalam
satu kali Offset.
OFFSET DISTANCE, diisikan jarak yang kita inginkan pada msing-masing
gambar yang akan kita Offset.
Kolom pada SPLINES diisi jika yang akan kita Offset adalah spline.
Klik OK jika semua sudah diisi.
J. STRETCH
Stretch digunakan untuk memperpanjang suatu gambar pada sisi tertentu.
Untuk mengaktifkan Stretch :
X FORM + STRECH
Setelah diaktifkan menunya maka pilihlah metode yang akan dilakukan yaitu
WINDOW atau POLYGON. Misalnya kita pilih WINDOW maka gambar yang akan kita
Stretch di window (dikotaki).
Maka akan muncul empat pilihan lagi yaitu :
RECTANG, jika kita ingin
mentranslate dengan arah rectangular atau lurus (biasanya arah X, jika berada
di XY) dengan jarak tertentu.
POLAR, jika kita ingin
mentranslate dengan sudut tertentu dan mempunyai jarak yang tertentu pula.
BETWEEN POINT, jika kita ingin
mentranslate dengan jarak menggunakan referensi dua buah titik.
BETWEEN VWS, jika kita ingin
mentranslate dengan jarak menggunakan referensi dua buah pandangan atau tampilan
(biasanya untuk 3D).
Misalnya kita pilih RECTANG, maka kita ketikkan jarak yang kita inginkan
dalam arah X kemudian tekan Enter.
Jika menginginkan arah yang berlawanan maka masukkan tanda minus,
Setelah kita tekan Enter maka akan muncul Window seperti :

Gambar 3.12. Tampilan Window Stretch
Keterangan :
Pada OPERATION ada dua pilihan :
MOVE, digunakan jika kita ingin memindahkan gambar asli ke posisi baru
yang kita tentukan jaraknya.
COPY, digunakan jika kita ingin menggandakan gambar asli ke posisi baru
yang kita tentukan, sehingga nantinya ada gambar lebih dari satu.
NUMBER OF STEPS, diisikan berapa jumlah gambar yang akan dibuat dalam
satu kali Stretch.
Klik OK jika semua sudah diisi.
K. ROLL
Roll digunakan untuk memutar gambar dengan radius tertentu dan sudut yang
tertentu pula, disini ada juga pilihan Copy atau Move.
Untuk mengaktifkan Roll :
X FORM + ROLL
Setelah diaktifkan menunya maka pilihlah metode yang akan dilakukan mulai
dari UNSELECT, CHAIN, WINDOW, AREA, ONLY dan sebagainya. Misalnya kita pilih
WINDOW maka gambar yang akan kita ROLL di window (dikotaki) kemudian tentukan
base point dan klik DONE. Maka akan muncul window :

Gambar 3.13. Tampilan Window Roll.
Keterangan :
Pada OPERATION ada dua pilihan :
MOVE, digunakan jika kita ingin memindahkan gambar asli ke posisi baru
yang kita tentukan jaraknya.
COPY, digunakan jika kita ingin menggandakan gambar asli ke posisi baru
yang kita tentukan, sehingga nantinya ada gambar lebih dari satu.
ROTATION pilih X atau Y axis sebagai sumbu putar.
TARGET GEOMETRY, pilih sesuai dengan gambar
ANGLE, masukkan sudut putarnya.
Klik OK jika sudah diisi semua.
L. Mengubah Jenis Garis, Titik dan Warna
Dari main menu aktifkan :
SCREEN + CHG ATTRIBS maka akan muncul window seperti di bawah ini :

Gambar 3.14.
Tampilan Change Attributes
Aktifkan pada COLOR kemudian pilih warna yang akan digunakan
Aktifkan pada LINE TYPE kemudian pilih jenis garis yang akan digunakan
Aktifkan pada POINT TYPE kemudian
pilih jenis point yang akan digunakan
Aktifkan lpada LINE WIDTH kemudian pilih tebal garis yang diinginkan
Klik OK jika semua sudah di pilih.
M. Menggunakan Level
Level adalah semacam halaman yang tersedia pada Master CAM, ada sekitar
255 level yang disediakan. Dengan adanya level kita dapat menempatkan
bagian-bagian gambar sesuai dengan yang kita inginkan. Kita juga bisa
menampilkan atau menyembunyikan level, bisa satu atau lebih level yang ingin
kita tampilkan atau sembunyikan.
Untuk mengaktifkan level :
Klik pada Menu II pilih LEVEL, kemudian akan muncul window :

Gambar 3.15.
Tampilan Level Manager
Perhatikan pada tampilan tersebut, sudah disediakan banyak level, kita
tinggal menggunakan dan memberi nama.
Untuk memberi nama pada level perhatikan pada MAIN LEVEL isikan pada
NUMBER nomor level kemudian pada NAME masukkan nama level, misal :
NUMBER : 1
NAME : Etiket
NUMBER : 2
NAME : Dimension
Dan seterusnya sampai jumlah level yang diinginkan.
Angka pada Main Level menunjukkan level yang aktif pada saat itu, untuk
mengganti level yang aktif tinggal dimasukkan nomor level yang diinginkan.
Pada kolom Visible jika terdapat tanda berarti level pada nomor tersebut
ditampilkan, untuk membuatnya tersembunyi tinggal di klik, atau tidak terdapat
tanda pada kolom Visible.
N. Mengaktifkan Grid
Grid adalah tanda berupa titik dengan jarak atau sepasi tertentu baik
arah X maupun Y yang dapat kita aktifkan, bisanya digunakan untuk mempermudah
dalam melakukan desain.
Untuk mengaktifkan dan mengatur
Grid :
SCREEN + NEXT MENU + SEL. GRID, maka akan muncul Window Grid seperti

Gambar 3.16.
Tampilan Grid Manager
Untuk menampilkan Grid maka klik pada Visible Grid. Kemudian jika ingin
mengatur spasi grid maka masukkan besar sepasi pada SPACING arah X dan Y.
Gunakan Aktive Grid untuk mengaktifkan grid, sehingga apabila kita
melakukan desain maka kursor akan tepat pada grid-grid yang kita tentukan
spacingnya.
BAB IV
DIMENSION
A. Mengatur Dimensi
Sebelum membuat dimensi kita harus mengaturnya terlebih dahulu, yaitu
huruf yang digunakan, tanda panah, garis, toleransi dan lain sebagainya.
Untuk mengatur dimensi aktifkan :
CREAT + DRAFTING + GLOBALS maka
akan muncul tampilan window Drafting Globals seperti di bawah ini :

Gambar 4.1.
Tampilan Drafting Global (Dimension Attributes)
Klik pada Dimension Attributes
Pada Format pilih Decimal, sebagai model penulisan angka/huruf untuk
dimensi.
Decimal Places adalah jumlah
angka dibelakang koma yang akan kita pakai, masukkan nol jika kita tidak
menghendaki angka dibelakang koma.
Scale adalah besarnya skala
ukuran dari gambar sebenarnya, jika kita masukkan 2 maka ukuran yang dibuat
adalah dua kali ukuran gambar sebenarnya.
Aktifkan Center Text Between Arrowhead untuk
meletakkan Text Dimensi tepat di tengah-tengah.
Pada Symbol, terutama pada
Radius dan Diameter ada tiga pilihan :
Prefix Symbol diletakkan di depan Text
Sufix Symbol diletakkan di belakang Text
None dimensi Radius dan Diameter tanpa Symbol
Angular adalah beberapa pilihan
mengenai penulisan sudut yang akan kita pakai, pilih Decimal Degree juka hanya
menginginkan ukuran derajat saja.
Klik pada Dimension Text, maka akan muncul Window :
Gambar
4.2. Tampilan Drafting Global (Dimension Text)
Text Hight
masukkan tinggi text untuk Dimensi
Tolerance Hight
masukkan tinggi text untuk Toleransi
Pada Spacing
ada 2 pilihan:
Pilih Proportional
untuk menggatinya dengan perbandingan, kemudian masukkan Ratio
(perbandingannya)
Fix untuk
menggantinya dengan ukuran sebenarnya, masukkan besarnya pada Carakter Width
Lines digunakan untuk
memberikan effek garis pada Text bisa di atas text, di tengah, dibawah, di
depan ataupun di belakang text.
Path adalah peletakkan text
Dimensi ada beberapa pilihan yaitu :
Rigth text arahnya kekanan (dibaca kekanan)
Left text arahnya kekiri (dibaca kiri)
Up text arahnya keatas (dibaca keatas)
Down text arahnya kebawah (dibaca kebawah)
Font adalah model huruf yang
akan kita pakai, ada beberapa pilihan kita tinggal memilih.
Point Dimension, Gunakan 2D
untuk medel gambar 2D
Text Oriented adalah bentuk
text untuk radius atau diameter, ada dua pilihan
Alligned text dimensi selalu lurus
Unidirectional text dimensi dibuat berbelok
Slant adalah kemiringan Text
secara keseluruhan dalam satu arah
Rotation adalah kemiringan
text per huruf
Note Text adalah text yang
akan digunakan bukan untuk dimensi
Pengaturannya sama persis dengan Dmension Text
Klik pada Whitness/Leaders/Arrows,
maka akan muncul window:

Gambar 4.3.
Tampilan Drafting Global (Whitness/Leaders/Arrows)
Pada Leader Style ada dua
pilihan :
Standard jika kita ingin text di tengah garis dimensi
Solid jika kita ingin text di atas garis dimensi
Visible Leader adalah tanda
panah yang ingin kita tampilkan :
Both jika kita menginginkan tanda panah kelihatan semua
First jika kita menginginkan tanda panah pertama yang kelihatan
Second jika kita menginginkan tanda panah kedua yang kelihatan
None jika kita menginginkan tanpa tanda panah
Arrow Direction adalah arah
dari tanda panah, ada dua pilihan
Inside jika kita ingin tanda panah di dalam garis dimensi
Outside jika kita ingin tanda panah di luar garis dimensi
Visible Witness Line adalah
garis dimensi yang ingin kita tampilkan :
Both jika kita menginginkan garis dimensi kelihatan semua
First jika kita menginginkan garis dimensi pertama yang kelihatan
Second jika kita menginginkan garis dimensi kedua yang kelihatan
None jika kita menginginkan tanpa garis dimensi
Witness Gab
adalah jarak antara Garis Dimensi dengan gambar
Witness Extension
adalah jarak garis dimensi dari Extension Line.
Pada Arrow Style
pilih jenis tanda panah yang digunakan
Aktifkan Filled jika ingin tanda panah tersebut tertutup.
Atur besar tanda panah pada Width sebagai panjang dan
Hight sebagi tinggi
Klik OK jika semua sudah dilakukan dengan benar.
B. Dimensi Horisontal
Dimensi horizontal adalah semua bentuk dimensi dengan arah horizontal
Untuk mengaktifkan dimensi
Horisontal :
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + HORISONTAL
Klik garis horizontal atau dua buak titik
C. Dimensi Vertikal
Dimensi horizontal adalah semua bentuk dimensi dengan arah vertikal
Untuk mengaktifkan dimensi Vertikal
:
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + VERTICAL
Klik garis vertikal atau dua buak titik
![]() |
Gambar 4.4. Contoh
Dimensi Horisontal dan Vertikal
D. Dimensi Pararel
Membuat dimensi dengan bentuk menyesuaikan elemen yang kita
pilih, bisa berupa Vertikal, Horisontal atau miring sekalipun.
Untuk mengaktifkan Dimensi Pararel:
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + PARAREL
Kemudian klik garis atau endpoint-endpoint
![]() |
Gambar 4.5. Contoh Dimensi Pararel
E. Dimensi Base Line
Membuat dimensi dengan bentuk bertingkat secara otomatis.
Untuk mengaktifkan Dimensi Base
Line :
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + BASE LINE
Kemudian klik dimensi yang dijadikan acuan, kemudian klik endpoint yang
lain yang akan dibuat dimensi dengan bertingkat.
F. Dimensi Chained
Membuat dimensi dengan bentuk yang bersambung dengan satu dimensi sebagai
acuan kemudian dilanjutkan dengan endpoint yang lain.
Untuk mengaktifkan Dimensi Chained:
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + CHAINED
Klik salah satu dimensi yang dijadikan acuan kemudian klik endpoint yang
lain yang aakan diubuat dimensi.
![]() |
(a)
![]() |
(b)
Gambar 4.6. Contoh Dimensi (a) Base
Line (b) Chained
G. Dimensi Circular
Membuat dimensi untuk bentuk-bentuk lingkaran.
Untuk mengaktifkan Dimensi Circular
:
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + CIRCULAR
Kemudian klik gambar tau bentuk-bentuk lingkaran yang akan diberi dimensi
![]() |
Gambar 4.7. Contoh Dimensi Circular
H. Dimensi Angular
Membuat dimensi untuk bentuk-bentuk sudut.
Untuk mengaktifkan Dimensi Angular
:
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + ANGULAR
Kemudian klik dua buah garis yang membentuk sudut.
I. Dimensi Tangent
Membuat dimensi dengan bentuk yang menyinggung lingkaran atau arc
terhadap suatu bentuk lain, bisa merupakan garis atau arc atau lingkaran.
Untuk mengaktifkan Dimensi
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + TANGENT
Klik salah satu bentuk lingkaran atau arc kemudian klik bentuk yang lain
BAB V
LATHE
Perkembangan proses Manufacturing yang sangat cepat menuntut kita untuk
dapat bekerja dengan cepat, teliti dan tepat. Untuk membantu pekerjaanya
manusia menciptakan alat dan software yang sangat besar peranannya. Dalam
kaitannnya dengan proses Manufacturing, misalnya telah banyak dibuat software
pendukung yang mampu untuk melakukan proses CAD dan CAM,
salah satunya adalah Master CAM.
Lathe adalah salah satu program yang disediakan oleh MasterCAM untuk
menghasilkan data NC (Numerical Control) untuk mesin produksi berbasis komputer
atau CNC (Computer Numerical Control). Terutama untuk proses Turning atau
Bubut.
Dengan adanya Lathe maka diharapkan akan mempermudahkan kita untuk
melakukan proses Lathe Manufacturing atau Pembubutan. Disamping itu dengan
menggunakan MasterCAM Lathe dapat dilakukan simulasi pergerakan dan pemakanan
pahat, sehingga dapat menghindarkan kesalahan atau paling tidak mengurangi
kesalahan pada saat menjalankan mesin CNC. Dengan dimikian kerusakan mesin
maupun pahat dapat diminimalkan.
- Langkah-langkah dalam Lathe
Untuk
melakukan simulasi Lathe ada beberapa tahap yang harus kita lakukan, antara
lain yaitu :
- Melakukan Desain
Desain
dapat dilakukan baik pada Lathe maupun Design, seperti yang telah dipelajari
pada Bab sebelumnya.
- Setting Tool
Merupakan
langkah yang kita tentukan mulai dari ukuran pahat, gerak pahat sampai pada
pemakanannya.
- Setting Material
Setting
material adalah kita menentukan ukuran material atau stock yang kita pakai.
- Simulasi
Merupakan
visualisasi gerakan dan pemakan pahat pada komputer, sebelum dijalankan pada
mesin CNC.
- Generate NC data
Proses menterjemahkan gerakan dan pemakanan pahat ke bahasa mesin CNC
yang nantinya akan digunakan pada proses Manufacturing.
- Mengaktifkan LATHE
Untuk mengaktifkan Lathe maka klik:
START
– PROGRAM – MATERCAM – LATHE
Maka
akan muncul window :

Gambar 5.1.
Tampilan Lathe
- Facing
Facing
yaitu proses pemakanan permukaan material dengan maksud untuk membuat permukaan
menjadi rata.
Untuk mengaktifkan Face dari Main Menu :
TOOLPATHS
+ FACE, maka akan muncul tampilan window:

Gambar 5.2. tampilan Lathe Face
Pada
Tool Parameter
Aktifkan
Show Library Tools kemudian pilih tools yang akan digunakan untuk Facing.
Feed
Rate diisi dengan pemakanan yang diinginkan dan ada dua pilihan satuan yang
digunakan yaitu :
mm/rev, berarti millimeter per putaran
mm/min, berarti millimeter per menit
Masukkan
kecepatan spindle pada Max. Spindel Speed
Coolant
adalah pendingin, ada beberapa pilihan seperti Flood, Mist, Tool dan Off.
Program
# diisikan nomor program yang akan dibuat pada saat generate atau menghasilkan
NC data.
Seq.
Start adalah nomor dimulainya program NC.
Seq.
Inc adalah kelipatan dari Seq. Number yang akan dihasilkan.
Aktifkan
Ref. Point untuk menentukan titik masuk dan titik Retract, maka akan muncul
window :

Gambar 5.3. Tampilan Reference Point
Pada
Entry Point
Adalah
titik didepan material sebelum pemakanan.
Masukkan
Koordinat pada D dan Z sebagai entry point, atau jika kita sudah mempunyai
titik maka klik SELECT kemudian klik titik yang dimaksudkan.
Pada
Retract Point
Titik
kembalinya pahat setelah pemakanan.
Masukkan
Koordinat pada D dan Z sebagai entry point, atau jika kita sudah mempunyai
titik maka klik SELECT kemudian klik titik yang dimaksudkan.
Klik
OK jika sudah dipilih maka akan kembali ke Window Lathe Face kemudian klik pada
FACE PARAMETER, maka akan muncul tampilan seperti ini :

Gambar 5.4. Tampilan Face Parameter
Klik
pada Select Point untuk menentukan berapa banyak maerial yang akan di Facing,
kemudian klik dua buah titik yang menunjukkan material yang akan di Facing.
Entry
Amount adalah jarak antara ujung pahat dengan material.
Aktifkan
Rough Stepover, kemudian isikan besarnya pemakanan.
Stock
To Leave diisi jika menginginkan sisa pada material dari kontur.
Klik
OK jika semua sudah benar.
JOP SETUP
Job
Setup digunakan untuk menentukan material, chuck, post processor danlain
sebagainya.
Untuk mengaktifkan Job Setup :
TOOL
PATHS + JOB SETUP
Maka
akan ditampilkan window Lathe Job Setup seperti di bawah ini :

Gambar 5.5. Tampilan Lathe Job Setup
Pada
Stock ada dua pilihan peletakkannya yaitu pada Left Spindel atau Rigth Spindel.
Kemudian untuk menentukan besarnya material ada dua pilihan yaitu :
Chain, berarti semua kontur yang berhubungan akan dibuat sebagai Stock
Material.
Rectangle, berarti kita membuat rectangle dan didefinisikan sebagai Stock
Material.
Reset digunakan untuk mengulangi mendefinisikan Stock
Pada
Chuck ada dua pilihan untuk menggunakan chuck, yaitu dikiri atau kanan (Left
Spindel atau Rigth Spindel). Kemudian untuk menentukan gambar Chuck ada tiga
pilihan yaitu :
Select, berarti kita menggunakan suatu file yang sudah ada, kemudian kita
memanggilnya.
Chain, berarti semua kontur yang berhubungan akan dibuat sebagai Chuck.
Rectangle, berarti kita membuat rectangle dan didefinisikan sebagai
Chuck.
Reset digunakan untuk mengulangi mendefinisikan Chuck
Pada
Toolpath Configuration aktifkan segala sesuatunya yang dianggap perlu. Pada
tile stock gunakan jika ternyata ada tambahan material, caranya sama dengan
menentukan Stock.
Jika
semua sudah dianggap benar, klik OK.
OPERATIONS
Operation
adalah semua operasi pada Facing yang telah kita atur, maka semuanya akan
terlihat pada Operations. Dengan Operations ini kita dapat melakukan
perubahan-perubahan baik itu parameter, heometri dan lain sebagainya. Namun
setiap kali kita melakukan perubahan maka kita haris meng update perubahan
tersebut dengan cara klik pada REGEN PATH, maka perubahan yang telah kita
lakukan akan tersimpan dan digunakan untuk proses selanjutnya.
Disini
kita juga bias melakukan simulasi gerak pemakanan pahat.
Untuk mengaktifkan Operations :
TOOL
PATHS + OPERATIONS
Maka
akan ditampilkan window Lathe Operations seperti di bawah ini :

Gambar 5.6. Tampilan Lathe Operations
Pada
cabang Lathe Face terdapat anak-anak cabang seperti Parameter, General Turning
Tools, Parameter dan lain sebagainya. Semua itu adalah setting yang telah kita
buat sebelumnya, untuk melakukan perubahan tinggal klik salah satu cabang yang
akan kita ubah, misalnya kita ingin mengubah parameter Facing, maka klik pada
parameter.
Untuk
melakukan simulasi gerak pahat gunakan Black Plot jika menginginkan simulasi
dalam bentuk 2D atau Verify jika simulasi dalam 3D.
Blackplot,
maka perhatikan pada kolom Menu I, pastikan pada menu SHOW PATH dan SHOW TOOL
pada posisi Y (yes) sehingga nanti kita bias melihat alur gerak pahat dan
Toolnya. Kemudian klik Step sampai semua komplit, ditadai dengan BLACKPLOT
COMPLETE lalu klik OK, jika tidak ada kesalahan kita bias melanjutkan tahap
berikutnya.
POST
Post
adalah fasilitas untuk menterjemahkan proses permesinan pada MasterCAM menjadi
bahasa mesin tertentu.
Untuk mengaktifkan Post :
TOOL
PATHS + OPERATIONS
Maka
akan muncul window seperti pada gambar 5.6. kemudian klik POST, maka akan
muncul window :

Gambar 5.7. Tampilan Lathe POST
Change
Post digunakan untuk mengubah Post Processor sesuai dengan mesin CNC yang akan
digunakan.
Save
NCI file, simpan NCI file jika dibutuhkan.
Save
NC file, adalah penyimpanan NC file yang nantinya akan digunakan dalam proses
permesinan.
Kemudian
klik OK maka akan muncul window untuk memberikan nama file NCI dan atau NC file
yang akan kita simpan sekaligus tempat direktori penyimpanannya, kemudian klok
OK.
Maka
file NC akan terbentuk dan siap kita transfer ke mesin CNC, untuk melakukan
pengecekkan file tersebut bias dibaca dengan cara mengkliknya 2 kali.
- ROUGHING
Roughing
adalah proses permesinan dengan hasil yang masih kasar.
Untuk
mengaktifkan Roughing dengan kontur secara partial :
TOOL
PATHS + ROUGH + CHAIN + PARTIAL
Kemudian
klik garis kontur satu persatu sampai pada akhir garis, perhatikan tanda
panahnya, pastikan sesuai dengan konturnya. Kemudian klik DONE maka akan muncul
window seperti gambar 5.2. kemudian pilih tool yang digunkaan lalu klik ROUGH
PARAMETER maka akan muncul tampilan :

Gambar 5.8 Tampilan Lathe ROUGH
Isikan
sesuai dengan ketentuan yang diinginkan, seperti overlap amount, rough step dan
lainsebagainya. Setelah semua dimasukkan kemudian klik OK.
Untuk
langkah selanjutnya sama dengan pada proses FACING hingga membuat NC data.
- FINISHING
Finishing
adalah proses terakhir untuk menghaluskan suatu bentuk dalam manufacturing.
Untuk mengaktifkan Finishing dengan kontur
secara partial :
TOOL
PATHS + FINISH + CHAIN + PARTIAL
Kemudian
klik garis kontur satu persatu sampai pada akhir garis, perhatikan tanda
panahnya, pastikan sesuai dengan konturnya. Kemudian klik DONE maka akan muncul
window seperti gambar 5.2. kemudian pilih tool yang digunkaan lalu klik FINISH
PARAMETER maka akan muncul tampilan :

Gambar 5.9. Tampilan Lathe FINISH
Isikan
sesuai dengan ketentuan yang diinginkan, seperti overlap amount, rough step dan
lainsebagainya. Setelah semua dimasukkan kemudian klik OK.
Untuk
langkah selanjutnya sama dengan pada proses FACING hingga membuat NC data.
- Milling
Untuk
proses Milling pada prinsipnya sama dengan Lathe. Pada kuliah CAD & BASIC
DATA II ini akan dibahas Milling dengan model dua Dimensi (2D).
Untuk
mengaktifkan Milling :
START
+ PROGRAM + MILL
Kemudian
untuk langkah-langkah selanjutnya sama dengan pada Roughing.

















ga ada gambar
BalasHapusIya mas. Gambarnya kok ndak bisa d lihat ya. Padahal.bermanfaat bgt ini
BalasHapus