Minggu, 06 Oktober 2013

Manual Book Mastercam



PANDUAN
MASTERCAM
















Disusun Oleh:
Nur Fauzi



SMK BINA TEKNOLOGI PURWOKERTO
TEKNIK PEMESINAN


DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI

BAB I  PENDAHULUAN ………………………………………………………
A.    Mengaktifkan MasterCAM …………………………………………….
B.     Pengenalan Window MasterCAM ……………………………………..
C.     Menentukan Satuan yang Digunakan …………………………………..
BAB II  MEMBUAT KOMPONEN GAMBAR ………………………………
A.    Point …………………………………………………………………….
B.     Line ……………………………………………………………………..
C.     Arc ………………………………………………………………………
D.    Fillet …………………………………………………………………….
E.     Ellipse …………………………………………………………………...
F.      Polygon …………………………………………………………………
G.    Chamfer …………………………………………………………………
H.    Rectangle ………………………………………………………………..
BAB III  MODIFIKASI GAMBAR ……………………………………………
A.    Trim ……………………………………………………………………..
B.     Break ……………………………………………………………………
C.     Extend …………………………………………………………………..
D.    Drag ……………………………………………………………………..
E.     Mirror …………………………………………………………………...
F.      Rotate …………………………………………………………………...
G.    Scale …………………………………………………………………….
H.    Translate ………………………………………………………………...
I.       Offset ……………………………………………………………………
J.       Stretch …………………………………………………………………..
K.    Roll ……………………………………………………………………...
L.     Mengubah Jenis Garis, Titik dan Warna ………………………………..
M.   Menggunakan Level …………………………………………………….
N.    MengaktifkanGrid ………………………………………………………

BAB IV  DIMENSION ………………………………………………………….
A.    Mengatur Dimensi ………………………………………………………
B.     Dimensi Horisontal ……………………………………………………..
C.     Dimensi Vertikal ………………………………………………………..
D.    Dimensi Pararel ………………………………………………………...
E.     Dimensi Base Line ……………………………………………………...
F.      Dimensi Chined ……………………………………………...................
G.    Dimensi Circular ……………………………………………..................
H.    Dimensi Angular ……………………………………………..................
I.       Dimensi Tangent ……………………………………………..................

BAB V  LATHE ……………………………………………................................
A.    Langkah – langkah Lathe …………………………………………….....
B.     Mengaktifkan Lathe …………………………………………….............
C.     Facing ……………………………………………..................................
D.    Roughing ……………………………………………..............................
E.     Finishing  …………………………………………….............................
F.      Milling …………………………………………….................................




1
1
2
3
4
4
5
6
7
8
8
9
9
11
11
13
14
14
15
15
17
18
19
21
22
24
24
26

27
27
32
32
33
34
34
35
36
36

37
37
38
39
46
47
48



BAB I
PENDAHULUAN

Kemajuan proses produksi dengan menggunakan mesin CNC sudah sangat pesat. Mesin CNC yang sekarang ada di dunia industri tidak hanya menggunakan 2 atau 3 axis saja, tetapi sudah multi axis. Dengan kemajuan tersebut maka dibutuhkan pula suatu software pendukungnya, yang mampu melakukan kerja seperti yang diinginkan. Software tersebut haruslah mempunyai kemempuan untuk Desain dan Manufacturing, dan salah satu contohnya adalah Master CAM.
Master CAM adalah suatu software yang mempunyai kemampuan untuk CAD atau desain dan CAM atau Manufacturing. Untuk manufacturing Master CAM dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti post processor, yaitu kemampuan untuk menterjemahkan ke bahasa mesin (CNC) tertentu misalnya FANUC, EMCO, MAHO dan sebagainya.
Master CAM juga dilengkapi dengan berbagai interface, yaitu membaca atau mentransfer file ke format yang berbeda, misalnya DWG, DXF, STEP, IGES, dan lain sebagainya. Dengan fasilitas tersebut maka Master CAM dapat digunakan bersama-sama dengan software lain, misalnya Auto CAD, Uni Grafic, CATIA dan sebagainya.

A.    Mengaktifkan Master CAM
Untuk mengaktifkan Master CAM dapat dilakukan dengan mengklik menu, yaitu :
START + PROGRAM + MASTERCAM + DESIGN 8.1 / LATHE 8.1 / MILL 8.1 / WIRE 8.1.
Keterangan :
DESIGN 8.1      : jika kita akan melakukan design
LATHE 8.1        : jika kita akan melakukan lathe manufacturing (bubut)
MILL 8.1           : jika kita akan melakukan milling manufacturing (frais)
WIRE 8.1           : jika kita akan melakukan wire manufacturing.
Atau dapat juga mengaktifkan Master CAM dengan mengklik dua kali pada icon yang muncul pada Desktop monitor, pilih salah satu DESIGN 8.1 / LATHE 8.1 / MILL 8.1 / WIRE 8.1.

B.     Pengenalan Window Master CAM
Setelah mengaktifkan Master CAM maka akan muncul windownya seperti ini :































C.    Menentukan satuan yang digunakan
Master CAM mempunyai dua satuan yaitu MATRIC dan ENGLISH, kita dapat memilih salah satu sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengganti satuan yang digunakan maka aktifkan menu :
SCREEN + CONFIGURE, maka akan muncul window seperti di bawah ini :















Gambar 1.2. System konfiguration
Keterangan :
Klik pada START/EXIT kemudian pada Startup configuration file pilih satuan yang diinginkan Metric (mm) atau English (inc).

D.    Skala Gambar
E.     Sistem koordinat

BAB II
MEMBUAT KOMPONEN GAMBAR

Pada Master CAM proses pembuatan gambar pada dasarnya sama dengan software-software yang lain seperti Auto CAD. Sehingga ada menu garis, point, curve dan lain sebagainya. Perbedaannya biasanya terletak pada cara dan langkah-langkahnya.
Berikut ini akan diuraikan beberapa fungsi menu berikut dengan caranya:

A.    POINT
Point ada beberapa macam fungsi sesuai dengan metode yang akan kita gunakan secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut :
CREATE + POINT + POSITION / ALONG ENT / NODE PTS / CPTS NURBS / DINAMIC / LENGTH / SLICE / SURF PROJECT / PERP(DIST) / NEXT MENU.
Membuat titik dengan koordinat tertentu, aktifkan fungsi menu :
CREATE + POINT + POSITION + SKECTH, kemudian ketik koordinat titik yang diinginkan, misalnya 0,0 mengartikan Y = 0 dan X = 0, sedangkan posisi Z dapat dilihat pada icon Z sebelah kiri.
Membuat titik sejumlah tertetu pada garis atau kurva, aktifkan fungsi :
CREATE + POINT + ALONG ENT, klik pada garis atau kurva kemudian ketik jumlah titik yang diinginkan kemudian enter.
Membuat titik dengan jarak tertentu pada garis, maka aktifkan fungsi :
CREATE + POINT + LENGTH, klik garis kemudian masukkan jarak titik dari awal garis lalu enter.
Membuat titik tepat pada pusat lingkaran, maka aktifkan fungsi;
CREATE + POINT + POSITION + CENTER, klik lingkaran atau kurva.
Membuat titik dari perpotongan dua buah gambar, maka aktifkan fungsi :
CREATE + POINT + POSITION + INTERSECT, klik dua buah gambar yang berpotongan .
Membuat titik tepat ditengah garis atau kurva, maka aktifkan ;
CREATE + POINT + POSITION + MIDPOINT, klik garis atau kurva
Demikian beberapa contoh fungsi POINT yang dapat anda pelajari dan dimungkinkan dapat anda kembangkan sendiri.

B.     LINE
Membuat garis horizontal dengan koordinat :
CREATE + LINE + HORIZONTAL + SKETCH, ketik koordinat awal garis kemudian dilanjutkan koordinat akhir garis misalnya 0,0 tekan enter lalu 50,0 enter maka akan terbentuk garis horizontal sepanjang 50. berlaku juga untuk garis VERTICAL hanya saja yang dimasukkan adalah harga Y.
Membuat garis dari ujung garis keujung garis lainnya :
CREATE + LINE + ENDPOINTS + ENDPOINT, klik ujung garis pertama kemudian ujung garis yang lain
Membuat garis tegak lurus dengan garis :
CREATE + LINE + PERPENDICLR + POINT, klik garis lalu pilih diujung ataupun ditengah garis dengan klik masukkan panjang garis kemudian pilih bagian garis yang diinginkan dengan car diklik .





Gambar 2.1. Garis Tegak Lurus

Membuat garis dengan cara pararel:
CREATE + LINE + PARALEL + SIDE/DIST, klik garis yang akan diparalel kemudian klik disebelahnya (menunjukkan posisi) lalu ketik jarak dari garis utama.




Gambar 2.2. Garis Pararel
Membuat garis dengan sudut tertentu:
CREATE + LINE + POLAR, klik pada ujung atau tengah garis atau pada titik atau dengan koordinat kemudian masukkan sudut lalu enter kemudian masukkan panjang garis.
Membuat garis bersinggungan dengan lingkaran atau arc:
CREATE + LINE + TANGENT + 2 ARCS, klik dua buah lingkaran atau arcs.
Demikian beberapa contoh fungsi LINE yang dapat anda pelajari dan dimungkinkan dapat anda kembangkan sendiri.


 






Gambar 2.3. Garis menyinggung lingkaran

C.    ARC
Membuat ARC dengan sudut tertentu:
CREATE + ARC + POLAR + CENTER PTS, tentukan center point lalu ketik besar radius kemudian ketik besar sudut dimulainya membuat lingkaran dan besar sudut berakhirnya lingkaran. Misalnya center point pada midpoint suatu garis, radius 20, sudut awal 0, dan sudut akhir 90 maka akan terbentuk ¼ lingkaran.
Membuat ARC dengan 2 ENDPOINTS :
CREATE + ARC + ENDPOINTS, klik  2 buah end point kemudian masukan besar radius lalu pilih arc yang diinginkan dengan cara di klik.
Membuat ARC dengan 3 POINTS :
CREATE + ARC + 3 POINTS, klik 3 buah titik
Membuat lingkaran dengan 2 titik:
CREATE + ARC + CIRC 2 PTS, klik 2 buah titik
Membuat lingkaran dengan 3  titik:
CREATE + ARC + CIRC 3 PTS, klik 3 buah titik
Membuat lingkaran dengan radius dan  titik:
CREATE + ARC + CIRC  PT+Rad, ketik besarnya radius kemudian klik titik sebagai titik tengahnya (bisa lebih dari satu) kemudian tekan Esc jika sudah selesai. Demikian juga untuk fungsi  CREATE + ARC + CIRC  PT+Dia, hanya saja yang dimasukkan besar diameter.
Demikian beberapa contoh fungsi ARC yang dapat anda pelajari dan dimungkinkan dapat anda kembangkan sendiri.

















Gambar 2.1. Contoh Arc dan Lingkaran


D.    FILLET
Fungsi fillet dipergunakan untuk membuat radius pada suatu sudut.
Membuat fillet dengan besar radius tertentu :
CREATE + FILLET + RADIUS, ketikkan besar radius lalu enter, kemudian klik 2 buah garis yang akan di fillet.


 







Gambar 2.2. Contoh Fillet


E.     ELLIPSE
Membuat Ellipse :
CREAT + NEXT MENU + ELLIPSE, klik A Radius lalu masukkan besar radius arah X, klik B Radius lalu masukkan besar radius arah Y, klik Start Angle lalu masukkan besar sudut dimulainya Ellipse, klik END ANGLE masukkan besar sudut beakhirnya Ellipse, klik ROT ANGLE masukkan besar kemiringan Ellipse, dan klik DO IT untuk membuat Ellipse, lalu klik titik atau ketik koordinat untuk menempatkan pusat Ellipse. (ingat !.. setelah memasukkan nilai harus di enter)




 






Gambar 2.3. Beberapa bentuk Ellipse


F.     Polygon
Polygon adalah segi banyak beraturan.
Membuat Polygon :
CREAT + NEXT MENU + POLYGON, klik NO. SIDES masukkan jumlah sisi yang diinginkan, klik RADIUS masukkan besar radius, klik START ANGLE masukkan besarnya sudut mulai, klik MEAS CRNR Y posisi Y berarti polygon yang dibuat berada di dalam lingkaran, sedankan N berada di luar lingkaran, klik MAKE NURBS Y posisi Y berarti polygon yang dibuat menjadi satu kesatuan antar sisi-sisi nya, posisi N berarti masing-masing sisi tidak menjadi satu.
Klik DO IT untuk membuat polygon, lalu klik titik atau ketik koordinat untuk menempatkan pusat dari Polygon.



 





Gambar 2.4. Bentuk Polygon di luar / di dalam Lingkaran

G.    CHAMFER
Chamfer adalah membuat kemiringan tertentu pada suatu sudut.
Membuat Chamfer dengan jarak tertentu:
CREAT + NEXT MENU + CHAMFER + DISTANCE, masukkan besar jarak Chamfer pertama, kemudian besar jarak kedua, kemudian klik dua buah garis yang akan di Chamfer.





Gambar 2.5. Bentuk Chamfer
H.    RECTANGLE
Rectangle adalah membuat kontur berupa kotak dengan ukuran tertentu.
Membuat Rectangle dengan satu titik :
CREAT + RECTANGLE + 1 POINT, masukkan lebar pada Rectangle Width, dan masukkan tinggi pada Rectangle Hight, kemudian pilih peletakkan pada Point Placement dan klik OK, lalu klik titik atau ketik koordinat untuk menempatkan Rectangle.


















Gambar 2.6. Rectangle dengan 1 titik

Membuat Rectangle dengan 2  titik :
CREAT + RECTANGLE + 2 POINT, ketik koordinat sudut Rectangle (kiri bawah) lalu ketik koordinat sudut Rectangle satunya (kanan atas), atau klik dua buah titik.

BAB III
MODIFIKASI GAMBAR

Pada waktu melakukan desain kita terkadang melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak sengaja, atau ada suatu ukuran yang salah dan perlu kita rubah. Untuk itulah biasanya suatu software desain dilengkapi dengan metoda modify atau perubahan. Hal itu sangat membantu sekali dalam melakukan perubahan.
Pada Master CAM ada beberapa fungsi yang disediakan untuk melakukan modify, mulai dari memotong, menyambung dan lain sebagainya. Pada bab ini akan diuraikan beberapa metoda untuk modifikasi gambar.

A.    TRIM
Trim adalah fungsi modifikasi untuk memotong atau memperpanjang suatu garis atau kurva yang saling berpotongan.
Memotong satu garis atau kuva :
MODIFY + TRIM + 1 ENTITY
Klik garis yang akan dipotong lalu klik garis pemotong. (jika garisnya tidak bertemu berarti untuk menyambung)


 












Gambar 3.1. Trim dengan 1 Entity

Memotong atau menyambung 2 garis atau kurva :
MODIFY + TRIM + 2 ENTITIES
Klik garis pertama lalu klik garis kedua













Gambar 3.2. Trim dengan 2 Entities

Memotong 3 garis yang berpotongan :
MODIFY + TRIM + 3 ENTITIES
Klik garis pertama, klik garis kedua lalu klik garis ketiga. Garis kedua memotong garis pertama dan ketiga.


 







Gambar 3.3. Trim dengan 3 Entities
B.     BREAK
Break adalah fungsi modifikasi untuk memotong garis atau kurva yang berpotongan.
Memotong garis / curve pada titik tertentu :
MODIFY + BREAK + 2 PIECES
Klik garis atau curve lalu klik bagian tertentu sebagai titik potongnya (bisa menggunakan midpoint atau klik titik).
Memotong garis / curve dengan jarak tertentu :
MODIFY + BREAK + AT LENGTH
Klik garis atau curve kemudian masukkan panjang yang diinginkan.

 






Gambar 3.4. (a) Break dengan 2 Pieces
(b) Break dengan Jarak tertentu

Memotong garis / curve menjadi beberapa bagian dengan jarak tertentu :
MODIFY + BREAK + MANY PIECES
Klik garis atau curve kemudian klik NUM SEG dan masukkan jumlah bagian yang diinginkan, lalu klik SEG LENGTH dan masukkan panjang dari tiap-tiap bagian tersebut.


 






Gambar 3.5. Break dengan Many Pieces
Memotong garis / curve tepat pada perpotongan :
MODIFY + BREAK + AT INTERS
Klik garis atau curve yang saling berpotongan, maka masing-masing bagian akan terpotong tepat pada titik yang merupakan intersection atau perpotongan.

C.    EXTEND
Extend adalah fungsi modifikasi untuk memperpanjang garis atau curve dengan besar perpanjangan yang tertentu.
Memperpanjang garis atau kurva dengan panjang tertentu :
MODIFY + EXTEND + LENGTH
Klik pada garis atau curve yang akan diperpanjang, lalu klik LENGTH dan masukkan panjang penambahan yang diinginkan kemudian klik ujung garis atau curve yang akan diperpanjang.


 








Gambar 3.5. Memperpanjang garis

D.    DRAG
Drag adalah menu modifikasi untuk menggeser gambar, bisa mengasilkan gambar baru atau mengcopy nya.
Untuk menggeser gambar :
MODIFY + DRAG



E.     MIRROR
Mirror adalah fungsi untuk membuat gambar dengan pencerminan, gambar hasil merupakan pencerminan terhadap sebuah garis sebagi cermin.
Melakukan pencerminan suatu gambar :
XFORM + MIRROR
Setelah diaktifkan menunya maka pilihlah metode yang akan dilakukan mulai dari UNSELECT, CHAIN, WINDOW, AREA, ONLY dan sebagainya. Misalnya kita pilih WINDOW maka gambar yang akan kita MIRROR di window (dikotaki) kemudian klik DONE. Sekarang kita menentukan cermin yang akan kita gunakan, ada beberapa pilihan, X AXIS, Y AXIS, LINE dan 2 PONTS, missal kita pilih LINE maka kita klik garis yang mendefinisikan sebagai cermin.


 









Gambar 3.6. Menggunakan fungsi Mirror

F.     ROTATE
Rotate digunakan untuk memutar gambar dengan sudut tertentu. Dengan mengahasilkan gambar baru atau memindahnya.
Mengaktifkan fungsi ROTATE :
X FORM + ROTATE
Setelah diaktifkan menunya maka pilihlah metode yang akan dilakukan mulai dari UNSELECT, CHAIN, WINDOW, AREA, ONLY dan sebagainya. Misalnya kita pilih WINDOW maka gambar yang akan kita ROTATE di window (dikotaki) kemudian klik DONE.
Sekarang kita menentukan base point atau titik pusat untuk melakukan rotate, misalnya kita pilih Endpoint dengan klik di ujung garis, maka akan muncul Window:










Gambar 3.7. Tampilan Window Rotate

Keterangan :
Pilih MOVE jika kita ingin memindah gambar aslinya.
Pilih COPY jika ingin membuat gambar kedua pada posisi yang baru.
Pilih JOIN jika kita ingin menggabungkan gambar pertama dan kedua.
Pada NUMBER OF STEPS isikan berapa jumlah gambar yang akan dibuat dalam satu kali Rotate.
ROTATION ANGLE diisi dengan besar sudut yang kita gunakan dalam Rotate.
Klik OK jika semua sudah diisi.


 







Gambar 3.8. Contoh Rotate
G.    SCALE
Scale digunakan untuk merubah ukuran gambar dengan rasio tertentu, bisa lebih besar ataupun lebih kecil dari bentuk aslinya.
Mengaktifkan Scale :
X FORM + SCALE
Setelah diaktifkan menunya maka pilihlah metode yang akan dilakukan mulai dari UNSELECT, CHAIN, WINDOW, AREA, ONLY dan sebagainya. Misalnya kita pilih WINDOW maka gambar yang akan kita SCALE di window (dikotaki) kemudian klik DONE.
Sekarang kita menentukan base point atau titik pusat untuk melakukan scale, misalnya kita pilih Endpoint dengan klik di ujung garis, maka akan muncul Window:










Gambar 3.9. Tampilan Window Scale

Keterangan :
Pilih MOVE jika kita ingin memindah gambar aslinya.
Pilih COPY jika ingin membuat gambar kedua pada posisi yang baru.
Pilih JOIN jika kita ingin menggabungkan gambar pertama dan kedua.
Pada NUMBER OF STEPS isikan berapa jumlah gambar yang akan dibuat dalam satu kali Scale.
SCALE FACTOR diisi dengan besar skala yang akan kita lakukan, isikan < 1 untuk memperkecil dan >1 untuk memperbesar gambar.
Klik OK jika semua sudah diisi.

H.    TRANSLATE
Translate digunakan untuk memperbanyak atau memindah gambar dengan arah tertentu atau dengan sudut tertentu dan mempunyai jarak yang tertentu pula.
Mengaktifkan Trabslate dengan :
X FORM + TRANSLATE
Setelah diaktifkan menunya maka pilihlah metode yang akan dilakukan mulai dari UNSELECT, CHAIN, WINDOW, AREA, ONLY dan sebagainya. Misalnya kita pilih WINDOW maka gambar yang akan kita TRANSLATE di window (dikotaki) kemudian klik DONE.
Maka akan muncul empat pilihan lagi yaitu :
RECTANG, jika kita ingin mentranslate dengan arah rectangular atau lurus (biasanya arah X, jika berada di XY) dengan jarak tertentu.
POLAR, jika kita ingin mentranslate dengan sudut tertentu dan mempunyai jarak yang tertentu pula.
BETWEEN POINT, jika kita ingin mentranslate dengan jarak menggunakan referensi dua buah titik.
BETWEEN VWS, jika kita ingin mentranslate dengan jarak menggunakan referensi dua buah pandangan atau tampilan (biasanya untuk 3D).

Misalnya kita pilih RECTANG, maka kita ketikkan jarak yang kita inginkan dalam arah X kemudian tekan Enter.
Jika menginginkan arah yang berlawanan maka masukkan tanda minus,
Setelah kita tekan Enter maka akan muncul Window seperti :












Gambar 3.10. Tampilan Window Translate

Keterangan :
Pilih MOVE jika kita ingin memindah gambar aslinya.
Pilih COPY jika ingin membuat gambar kedua pada posisi yang baru.
Pilih JOIN jika kita ingin menggabungkan gambar pertama dan kedua.
Pada NUMBER OF STEPS isikan berapa jumlah gambar yang akan dibuat dalam satu kali Translate.
Klik OK jika semua sudah diisi.


I.       OFFSET
Offset digunakan untuk memperbanyak garis atau spline dengan jarak tertentu.
Mengaktifkan Offset dengan :
X FORM + OFFSET
Setelah kita aktifkan menu Offset maak akan muncul window :



















Gambar 3.11. Tampilan Window Offset

Keterangan :
Pada OPERATION ada dua pilihan :
MOVE, digunakan jika kita ingin memindahkan gambar asli ke posisi baru yang kita tentukan jaraknya.
COPY, digunakan jika kita ingin menggandakan gambar asli ke posisi baru yang kita tentukan, sehingga nantinya ada gambar lebih dari satu.
NUMBER OF STEPS, diisikan berapa jumlah gambar yang akan dibuat dalam satu kali Offset.
OFFSET DISTANCE, diisikan jarak yang kita inginkan pada msing-masing gambar yang akan kita Offset.
Kolom pada SPLINES diisi jika yang akan kita Offset adalah spline.
Klik OK jika semua sudah diisi.



J.      STRETCH
Stretch digunakan untuk memperpanjang suatu gambar pada sisi tertentu.
Untuk mengaktifkan Stretch :
X FORM + STRECH
Setelah diaktifkan menunya maka pilihlah metode yang akan dilakukan yaitu WINDOW atau POLYGON. Misalnya kita pilih WINDOW maka gambar yang akan kita Stretch di window (dikotaki).
Maka akan muncul empat pilihan lagi yaitu :
RECTANG, jika kita ingin mentranslate dengan arah rectangular atau lurus (biasanya arah X, jika berada di XY) dengan jarak tertentu.
POLAR, jika kita ingin mentranslate dengan sudut tertentu dan mempunyai jarak yang tertentu pula.
BETWEEN POINT, jika kita ingin mentranslate dengan jarak menggunakan referensi dua buah titik.
BETWEEN VWS, jika kita ingin mentranslate dengan jarak menggunakan referensi dua buah pandangan atau tampilan (biasanya untuk 3D).

Misalnya kita pilih RECTANG, maka kita ketikkan jarak yang kita inginkan dalam arah X kemudian tekan Enter.
Jika menginginkan arah yang berlawanan maka masukkan tanda minus,
Setelah kita tekan Enter maka akan muncul Window seperti :








Gambar 3.12. Tampilan Window Stretch
Keterangan :
Pada OPERATION ada dua pilihan :
MOVE, digunakan jika kita ingin memindahkan gambar asli ke posisi baru yang kita tentukan jaraknya.
COPY, digunakan jika kita ingin menggandakan gambar asli ke posisi baru yang kita tentukan, sehingga nantinya ada gambar lebih dari satu.
NUMBER OF STEPS, diisikan berapa jumlah gambar yang akan dibuat dalam satu kali Stretch.
Klik OK jika semua sudah diisi.


K.    ROLL
Roll digunakan untuk memutar gambar dengan radius tertentu dan sudut yang tertentu pula, disini ada juga pilihan Copy atau Move.
Untuk mengaktifkan Roll :
X FORM + ROLL
Setelah diaktifkan menunya maka pilihlah metode yang akan dilakukan mulai dari UNSELECT, CHAIN, WINDOW, AREA, ONLY dan sebagainya. Misalnya kita pilih WINDOW maka gambar yang akan kita ROLL di window (dikotaki) kemudian tentukan base point dan klik DONE. Maka akan muncul window :


























Gambar 3.13. Tampilan Window Roll.

Keterangan :
Pada OPERATION ada dua pilihan :
MOVE, digunakan jika kita ingin memindahkan gambar asli ke posisi baru yang kita tentukan jaraknya.
COPY, digunakan jika kita ingin menggandakan gambar asli ke posisi baru yang kita tentukan, sehingga nantinya ada gambar lebih dari satu.
ROTATION pilih X atau Y axis sebagai sumbu putar.
TARGET GEOMETRY, pilih sesuai dengan gambar
ANGLE, masukkan sudut putarnya.
Klik OK jika sudah diisi semua.
L.     Mengubah Jenis Garis, Titik dan Warna
Dari main menu aktifkan :
SCREEN + CHG ATTRIBS maka akan muncul window seperti di bawah ini :











Gambar 3.14. Tampilan Change Attributes

Aktifkan pada COLOR kemudian pilih warna yang akan digunakan
Aktifkan pada LINE TYPE kemudian pilih jenis garis yang akan digunakan
Aktifkan pada POINT TYPE  kemudian pilih jenis point yang akan digunakan
Aktifkan lpada LINE WIDTH kemudian pilih tebal garis yang diinginkan
Klik OK jika semua sudah di pilih.

M.   Menggunakan Level
Level adalah semacam halaman yang tersedia pada Master CAM, ada sekitar 255 level yang disediakan. Dengan adanya level kita dapat menempatkan bagian-bagian gambar sesuai dengan yang kita inginkan. Kita juga bisa menampilkan atau menyembunyikan level, bisa satu atau lebih level yang ingin kita tampilkan atau sembunyikan.





Untuk mengaktifkan level :
Klik pada Menu II pilih LEVEL, kemudian akan muncul window :



















Gambar 3.15. Tampilan Level Manager

Perhatikan pada tampilan tersebut, sudah disediakan banyak level, kita tinggal menggunakan dan memberi nama.
Untuk memberi nama pada level perhatikan pada MAIN LEVEL isikan pada NUMBER nomor level kemudian pada NAME masukkan nama level, misal :
NUMBER  : 1
NAME       : Etiket
NUMBER  : 2
NAME       : Dimension
Dan seterusnya sampai jumlah level yang diinginkan.
Angka pada Main Level menunjukkan level yang aktif pada saat itu, untuk mengganti level yang aktif tinggal dimasukkan nomor level yang diinginkan.
Pada kolom Visible jika terdapat tanda berarti level pada nomor tersebut ditampilkan, untuk membuatnya tersembunyi tinggal di klik, atau tidak terdapat tanda pada kolom Visible.

N.    Mengaktifkan Grid
Grid adalah tanda berupa titik dengan jarak atau sepasi tertentu baik arah X maupun Y yang dapat kita aktifkan, bisanya digunakan untuk mempermudah dalam melakukan desain.
Untuk mengaktifkan dan mengatur Grid :
SCREEN + NEXT MENU + SEL. GRID, maka akan muncul Window Grid seperti














Gambar 3.16. Tampilan Grid Manager
Untuk menampilkan Grid maka klik pada Visible Grid. Kemudian jika ingin mengatur spasi grid maka masukkan besar sepasi pada SPACING arah X dan Y.
Gunakan Aktive Grid untuk mengaktifkan grid, sehingga apabila kita melakukan desain maka kursor akan tepat pada grid-grid yang kita tentukan spacingnya.














BAB IV
DIMENSION

A.    Mengatur Dimensi
Sebelum membuat dimensi kita harus mengaturnya terlebih dahulu, yaitu huruf yang digunakan, tanda panah, garis, toleransi dan lain sebagainya.
Untuk mengatur dimensi aktifkan :
CREAT + DRAFTING + GLOBALS  maka akan muncul tampilan window Drafting Globals seperti di bawah ini :

















Gambar 4.1. Tampilan Drafting Global (Dimension Attributes)



Klik pada Dimension Attributes
Pada Format pilih Decimal, sebagai model penulisan angka/huruf untuk dimensi.
Decimal Places adalah jumlah angka dibelakang koma yang akan kita pakai, masukkan nol jika kita tidak menghendaki angka dibelakang koma.
Scale adalah besarnya skala ukuran dari gambar sebenarnya, jika kita masukkan 2 maka ukuran yang dibuat adalah dua kali ukuran gambar sebenarnya.
Aktifkan Center Text Between Arrowhead untuk meletakkan Text Dimensi tepat di tengah-tengah.
Pada Symbol, terutama pada Radius dan Diameter ada tiga pilihan :
Prefix Symbol diletakkan di depan Text
Sufix Symbol diletakkan di belakang Text
None dimensi Radius dan Diameter tanpa Symbol
Angular adalah beberapa pilihan mengenai penulisan sudut yang akan kita pakai, pilih Decimal Degree juka hanya menginginkan ukuran derajat saja.
Klik pada Dimension Text, maka akan muncul Window :














Gambar 4.2. Tampilan Drafting Global (Dimension Text)
Text Hight masukkan tinggi text untuk Dimensi
Tolerance Hight masukkan tinggi text untuk Toleransi
Pada Spacing ada 2 pilihan:
Pilih Proportional untuk menggatinya dengan perbandingan, kemudian masukkan Ratio (perbandingannya)
Fix untuk menggantinya dengan ukuran sebenarnya, masukkan besarnya pada Carakter Width
Lines digunakan untuk memberikan effek garis pada Text bisa di atas text, di tengah, dibawah, di depan ataupun di belakang text.
Path adalah peletakkan text Dimensi ada beberapa pilihan yaitu :
Rigth text arahnya kekanan (dibaca kekanan)
Left text arahnya kekiri (dibaca kiri)
Up text arahnya keatas (dibaca keatas)
Down text arahnya kebawah (dibaca kebawah)
Font adalah model huruf yang akan kita pakai, ada beberapa pilihan kita tinggal memilih.
Point Dimension, Gunakan 2D untuk medel gambar 2D
Text Oriented adalah bentuk text untuk radius atau diameter, ada dua pilihan
Alligned text dimensi selalu lurus
Unidirectional text dimensi dibuat berbelok
Slant adalah kemiringan Text secara keseluruhan dalam satu arah
Rotation adalah kemiringan text per huruf
Note Text adalah text yang akan digunakan bukan untuk dimensi
Pengaturannya sama persis dengan Dmension Text







Klik pada Whitness/Leaders/Arrows, maka akan muncul window:

















Gambar 4.3. Tampilan Drafting Global (Whitness/Leaders/Arrows)

Pada Leader Style ada dua pilihan :
Standard jika kita ingin text di tengah garis dimensi
Solid jika kita ingin text di atas garis dimensi
Visible Leader adalah tanda panah yang ingin kita tampilkan :
Both jika kita menginginkan tanda panah kelihatan semua
First jika kita menginginkan tanda panah pertama yang kelihatan
Second jika kita menginginkan tanda panah kedua yang kelihatan
None jika kita menginginkan tanpa tanda panah

Arrow Direction adalah arah dari tanda panah, ada dua pilihan
Inside jika kita ingin tanda panah di dalam garis dimensi
Outside jika kita ingin tanda panah di luar garis dimensi
Visible Witness Line adalah garis dimensi yang ingin kita tampilkan :
Both jika kita menginginkan garis dimensi kelihatan semua
First jika kita menginginkan garis dimensi pertama yang kelihatan
Second jika kita menginginkan garis dimensi kedua yang kelihatan
None jika kita menginginkan tanpa garis dimensi
Witness Gab adalah jarak antara Garis Dimensi dengan gambar
Witness Extension adalah jarak garis dimensi dari Extension Line.
Pada Arrow Style pilih jenis tanda panah yang digunakan
Aktifkan Filled jika ingin tanda panah tersebut tertutup.
Atur besar tanda panah pada Width sebagai panjang dan Hight sebagi tinggi
Klik OK jika semua sudah dilakukan dengan benar.

B.     Dimensi Horisontal
Dimensi horizontal adalah semua bentuk dimensi dengan arah horizontal
Untuk mengaktifkan dimensi Horisontal :
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + HORISONTAL
Klik garis horizontal atau dua buak titik

C.    Dimensi Vertikal
Dimensi horizontal adalah semua bentuk dimensi dengan arah vertikal
Untuk mengaktifkan dimensi Vertikal :
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + VERTICAL
Klik garis vertikal atau dua buak titik





Text Box: 20Text Box: 25
 









Gambar 4.4. Contoh Dimensi Horisontal dan Vertikal

D.    Dimensi Pararel
Membuat dimensi dengan bentuk menyesuaikan elemen yang kita pilih, bisa berupa Vertikal, Horisontal atau miring sekalipun.
Untuk mengaktifkan Dimensi Pararel:
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + PARAREL
Kemudian klik garis atau endpoint-endpoint


 











Gambar 4.5. Contoh Dimensi Pararel



E.     Dimensi Base Line
Membuat dimensi dengan bentuk bertingkat secara otomatis.
Untuk mengaktifkan Dimensi Base Line :
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + BASE LINE
Kemudian klik dimensi yang dijadikan acuan, kemudian klik endpoint yang lain yang akan dibuat dimensi dengan bertingkat.

F.     Dimensi Chained
Membuat dimensi dengan bentuk yang bersambung dengan satu dimensi sebagai acuan kemudian dilanjutkan dengan endpoint yang lain.
Untuk mengaktifkan Dimensi Chained:
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + CHAINED
Klik salah satu dimensi yang dijadikan acuan kemudian klik endpoint yang lain yang aakan diubuat dimensi.




 













(a)




 









(b)

Gambar 4.6. Contoh Dimensi (a) Base Line (b) Chained

G.    Dimensi Circular
Membuat dimensi untuk bentuk-bentuk lingkaran.
Untuk mengaktifkan Dimensi Circular :
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + CIRCULAR
Kemudian klik gambar tau bentuk-bentuk lingkaran yang akan diberi dimensi



 











Gambar 4.7. Contoh Dimensi Circular

H.    Dimensi Angular
Membuat dimensi untuk bentuk-bentuk sudut.
Untuk mengaktifkan Dimensi Angular :
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + ANGULAR
Kemudian klik dua buah garis yang membentuk sudut.

I.       Dimensi Tangent
Membuat dimensi dengan bentuk yang menyinggung lingkaran atau arc terhadap suatu bentuk lain, bisa merupakan garis atau arc atau lingkaran.
Untuk mengaktifkan Dimensi
CREAT + DRAFTING + DIMENSION + TANGENT
Klik salah satu bentuk lingkaran atau arc kemudian klik bentuk yang lain






BAB V
LATHE


Perkembangan proses Manufacturing yang sangat cepat menuntut kita untuk dapat bekerja dengan cepat, teliti dan tepat. Untuk membantu pekerjaanya manusia menciptakan alat dan software yang sangat besar peranannya. Dalam kaitannnya dengan proses Manufacturing, misalnya telah banyak dibuat software pendukung yang mampu untuk melakukan proses CAD dan CAM, salah satunya adalah Master CAM.
Lathe adalah salah satu program yang disediakan oleh MasterCAM untuk menghasilkan data NC (Numerical Control) untuk mesin produksi berbasis komputer atau CNC (Computer Numerical Control). Terutama untuk proses Turning atau Bubut.
Dengan adanya Lathe maka diharapkan akan mempermudahkan kita untuk melakukan proses Lathe Manufacturing atau Pembubutan. Disamping itu dengan menggunakan MasterCAM Lathe dapat dilakukan simulasi pergerakan dan pemakanan pahat, sehingga dapat menghindarkan kesalahan atau paling tidak mengurangi kesalahan pada saat menjalankan mesin CNC. Dengan dimikian kerusakan mesin maupun pahat dapat diminimalkan.


  1. Langkah-langkah dalam Lathe
Untuk melakukan simulasi Lathe ada beberapa tahap yang harus kita lakukan, antara lain yaitu :
    1. Melakukan Desain
Desain dapat dilakukan baik pada Lathe maupun Design, seperti yang telah dipelajari pada Bab sebelumnya.


    1. Setting Tool
Merupakan langkah yang kita tentukan mulai dari ukuran pahat, gerak pahat sampai pada pemakanannya.
    1. Setting Material
Setting material adalah kita menentukan ukuran material atau stock yang kita pakai.
    1. Simulasi
Merupakan visualisasi gerakan dan pemakan pahat pada komputer, sebelum dijalankan pada mesin CNC.
    1. Generate NC data
Proses menterjemahkan gerakan dan pemakanan pahat ke bahasa mesin CNC yang nantinya akan digunakan pada proses Manufacturing.

  1. Mengaktifkan LATHE
Untuk mengaktifkan Lathe maka klik:
START – PROGRAM – MATERCAM – LATHE
Maka akan muncul window :












Gambar 5.1. Tampilan Lathe
  1. Facing
Facing yaitu proses pemakanan permukaan material dengan maksud untuk membuat permukaan menjadi rata.
Untuk mengaktifkan Face dari Main Menu :
TOOLPATHS + FACE, maka akan muncul tampilan window:












Gambar 5.2. tampilan Lathe Face

Pada Tool Parameter
Aktifkan Show Library Tools kemudian pilih tools yang akan digunakan untuk Facing.
Feed Rate diisi dengan pemakanan yang diinginkan dan ada dua pilihan satuan yang digunakan yaitu :
mm/rev, berarti millimeter per putaran
mm/min, berarti millimeter per menit
Masukkan kecepatan spindle pada Max. Spindel Speed
Coolant adalah pendingin, ada beberapa pilihan seperti Flood, Mist, Tool dan Off.
Program # diisikan nomor program yang akan dibuat pada saat generate atau menghasilkan NC data.
Seq. Start adalah nomor dimulainya program NC.
Seq. Inc adalah kelipatan dari Seq. Number yang akan dihasilkan.
Aktifkan Ref. Point untuk menentukan titik masuk dan titik Retract, maka akan muncul window :










Gambar 5.3. Tampilan Reference Point

Pada Entry Point
Adalah titik didepan material sebelum pemakanan.
Masukkan Koordinat pada D dan Z sebagai entry point, atau jika kita sudah mempunyai titik maka klik SELECT kemudian klik titik yang dimaksudkan.
Pada Retract Point
Titik kembalinya pahat setelah pemakanan.
Masukkan Koordinat pada D dan Z sebagai entry point, atau jika kita sudah mempunyai titik maka klik SELECT kemudian klik titik yang dimaksudkan.
Klik OK jika sudah dipilih maka akan kembali ke Window Lathe Face kemudian klik pada FACE PARAMETER, maka akan muncul tampilan seperti ini :















Gambar 5.4. Tampilan Face Parameter

Klik pada Select Point untuk menentukan berapa banyak maerial yang akan di Facing, kemudian klik dua buah titik yang menunjukkan material yang akan di Facing.
Entry Amount adalah jarak antara ujung pahat dengan material.
Aktifkan Rough Stepover, kemudian isikan besarnya pemakanan.
Stock To Leave diisi jika menginginkan sisa pada material dari kontur.
Klik OK jika semua sudah benar.

JOP SETUP
Job Setup digunakan untuk menentukan material, chuck, post processor danlain sebagainya.
Untuk mengaktifkan Job Setup :
TOOL PATHS + JOB SETUP
Maka akan ditampilkan window Lathe Job Setup seperti di bawah ini :


















Gambar 5.5. Tampilan Lathe Job Setup

Pada Stock ada dua pilihan peletakkannya yaitu pada Left Spindel atau Rigth Spindel. Kemudian untuk menentukan besarnya material ada dua pilihan yaitu :
Chain, berarti semua kontur yang berhubungan akan dibuat sebagai Stock Material.
Rectangle, berarti kita membuat rectangle dan didefinisikan sebagai Stock Material.
Reset digunakan untuk mengulangi mendefinisikan Stock
Pada Chuck ada dua pilihan untuk menggunakan chuck, yaitu dikiri atau kanan (Left Spindel atau Rigth Spindel). Kemudian untuk menentukan gambar Chuck ada tiga pilihan yaitu :


Select, berarti kita menggunakan suatu file yang sudah ada, kemudian kita memanggilnya.
Chain, berarti semua kontur yang berhubungan akan dibuat sebagai Chuck.
Rectangle, berarti kita membuat rectangle dan didefinisikan sebagai Chuck.
Reset digunakan untuk mengulangi mendefinisikan Chuck
Pada Toolpath Configuration aktifkan segala sesuatunya yang dianggap perlu. Pada tile stock gunakan jika ternyata ada tambahan material, caranya sama dengan menentukan Stock.
Jika semua sudah dianggap benar, klik OK.


OPERATIONS
Operation adalah semua operasi pada Facing yang telah kita atur, maka semuanya akan terlihat pada Operations. Dengan Operations ini kita dapat melakukan perubahan-perubahan baik itu parameter, heometri dan lain sebagainya. Namun setiap kali kita melakukan perubahan maka kita haris meng update perubahan tersebut dengan cara klik pada REGEN PATH, maka perubahan yang telah kita lakukan akan tersimpan dan digunakan untuk proses selanjutnya.
Disini kita juga bias melakukan simulasi gerak pemakanan pahat.
Untuk mengaktifkan Operations :
TOOL PATHS + OPERATIONS
Maka akan ditampilkan window Lathe Operations seperti di bawah ini :






















Gambar 5.6. Tampilan Lathe Operations

Pada cabang Lathe Face terdapat anak-anak cabang seperti Parameter, General Turning Tools, Parameter dan lain sebagainya. Semua itu adalah setting yang telah kita buat sebelumnya, untuk melakukan perubahan tinggal klik salah satu cabang yang akan kita ubah, misalnya kita ingin mengubah parameter Facing, maka klik pada parameter.
Untuk melakukan simulasi gerak pahat gunakan Black Plot jika menginginkan simulasi dalam bentuk 2D atau Verify jika simulasi dalam 3D.
Blackplot, maka perhatikan pada kolom Menu I, pastikan pada menu SHOW PATH dan SHOW TOOL pada posisi Y (yes) sehingga nanti kita bias melihat alur gerak pahat dan Toolnya. Kemudian klik Step sampai semua komplit, ditadai dengan BLACKPLOT COMPLETE lalu klik OK, jika tidak ada kesalahan kita bias melanjutkan tahap berikutnya.
POST
Post adalah fasilitas untuk menterjemahkan proses permesinan pada MasterCAM menjadi bahasa mesin tertentu.
Untuk mengaktifkan Post :
TOOL PATHS + OPERATIONS
Maka akan muncul window seperti pada gambar 5.6. kemudian klik POST, maka akan muncul window :


















Gambar 5.7. Tampilan Lathe POST

Change Post digunakan untuk mengubah Post Processor sesuai dengan mesin CNC yang akan digunakan.
Save NCI file, simpan NCI file jika dibutuhkan.
Save NC file, adalah penyimpanan NC file yang nantinya akan digunakan dalam proses permesinan.
Kemudian klik OK maka akan muncul window untuk memberikan nama file NCI dan atau NC file yang akan kita simpan sekaligus tempat direktori penyimpanannya, kemudian klok OK.
Maka file NC akan terbentuk dan siap kita transfer ke mesin CNC, untuk melakukan pengecekkan file tersebut bias dibaca dengan cara mengkliknya 2 kali.

  1. ROUGHING
Roughing adalah proses permesinan dengan hasil yang masih kasar.
Untuk mengaktifkan Roughing dengan kontur secara partial :
TOOL PATHS + ROUGH + CHAIN + PARTIAL
Kemudian klik garis kontur satu persatu sampai pada akhir garis, perhatikan tanda panahnya, pastikan sesuai dengan konturnya. Kemudian klik DONE maka akan muncul window seperti gambar 5.2. kemudian pilih tool yang digunkaan lalu klik ROUGH PARAMETER maka akan muncul tampilan :












Gambar 5.8 Tampilan Lathe ROUGH
Isikan sesuai dengan ketentuan yang diinginkan, seperti overlap amount, rough step dan lainsebagainya. Setelah semua dimasukkan kemudian klik OK.
Untuk langkah selanjutnya sama dengan pada proses FACING hingga membuat NC data.

  1. FINISHING
Finishing adalah proses terakhir untuk menghaluskan suatu bentuk dalam manufacturing.
Untuk mengaktifkan Finishing dengan kontur secara partial :
TOOL PATHS + FINISH + CHAIN + PARTIAL
Kemudian klik garis kontur satu persatu sampai pada akhir garis, perhatikan tanda panahnya, pastikan sesuai dengan konturnya. Kemudian klik DONE maka akan muncul window seperti gambar 5.2. kemudian pilih tool yang digunkaan lalu klik FINISH PARAMETER maka akan muncul tampilan :












Gambar 5.9. Tampilan Lathe FINISH


Isikan sesuai dengan ketentuan yang diinginkan, seperti overlap amount, rough step dan lainsebagainya. Setelah semua dimasukkan kemudian klik OK.
Untuk langkah selanjutnya sama dengan pada proses FACING hingga membuat NC data.

  1. Milling
Untuk proses Milling pada prinsipnya sama dengan Lathe. Pada kuliah CAD & BASIC DATA II ini akan dibahas Milling dengan model dua Dimensi (2D).
Untuk mengaktifkan Milling :
START + PROGRAM + MILL
Kemudian untuk langkah-langkah selanjutnya sama dengan pada Roughing.

2 komentar: